Hubungan Internasional dan
Aplikasinya
Perkembangan dunia dewasa ini telah memberikan studi
hubungan internasional kesempatan yang luas, dikarenakan perubahan dramatis
yang terjadi akibat jatuhnya komunisme di Eropa dan berakhirnya perang dingin.
Dunia mengalami kemunduran dan disintregasi kekuatan, dilain pihak juga berubah
positif dan terjadi penggabungan kekuatan.Terorisme ketegangan penggunaan
nuklir, isu-isu rasial, dan global warming memberikan perlawanan kepada
tersebarnya demokrasi, isu perdamaian dunia, dan kerjasama untuk
mengintegrasikan dunia. Fokus dunia telah berubah dari paham negara
komunis-Negara demokrasi menjadi sebuah dunia yang tidak lagi memperdulikan
Negara tetapi juga organisasi non Negara seperti PBB.
Hubungan internasional menjadi krusial pada proses ini
karena kita sebagai masyarakat dunia akan mengalami eksplorasi akankah dunia
ini mengalami penurunan konflik dan peningkatan kerjasama yang
selanjutnya memperbanyak peluang terwujudnya kedamaian dan kesejahteraan dunia.
Hubungan internasional pada dimensi ini menaungi bidang-bidang krusial semacam
kesejahteraan ekonomi, keamanan, kesehatan, dan hak asasi manusia serta
jaringan komunikasi global.
Kesejahteraan ekonomi telah menciptakan jurang antara
negara maju dengan negara dunia ketiga, jurang ini menciptakan kesenjangan
sosial yang berujung pada renggangnya hubungan antar Negara. Negara di seluruh
dunia pada dasarnya membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya, Negara
maju seperti Amerika mengandalkan ekonomi dari penjualan barang barang
berteknologi tinggi, komputer,mobil,pesawat terbang. Permasalahan yang timbul
di Negara maju adalah kurangnya sumber daya seperti buah-buahan,minyak,dan
bahan mentah lainnya. Sumber daya ini dihasilkan di Negara-negara berkembang,
hal inilah yang menyebabkan Negara maju melakukan eksploitasi yang berujung
pada ketidakadilan. Karena pada praktiknya Negara berkembang hanyadijadikan
sebagai tambang untuk dikeruk oleg Negara maju.
Setiap orang di dunia ingin hidup di dunia yang aman dan
bebas dari bahaya, untuk alasan ini perang telah menjadi pengalaman hidup
manusia yang paling mengerikan, di abad 20 saja sudah jutaan orang meninggal,
masalah keamanan sekarang bukanlah perang antar Negara tetapi lebih kepada
konflik-konflik kecil yang terjadi dalam internal Negara dan tersebar secara
global. Masalah yang lain muncul dan menjadi perhatian internasional adalah
terorisme, dunia ini masih menjadi tempat yang berbahaya dan tidak ada manusia
yang bisa menjamin keamanan. Oleh karena itu,hubungan internasional berusaha
mewujudkan dunia tanpa konflik dan mencari cara agar usaha yang telah dibangun
tidak sia-sia.
Isu kesehatan dan hak asasi manusia juga menjadi salah
satu fokus utama studi Hubungan Internasional, banyak hal di dunia yang bisa
membahayakan kesehatan manusia, contohnya adalah obat-obatan terlarang,
HIV/AIDS, serta pencemaran lingkungan. Organisasi kejahatan internasional
memanfaatkan celah-celah untuk memproses obat terlarang dan menyebarkannya di
seluruh dunia utamannya Eropa dan Amerika Utara, obat-obatan terlarang ini
menghabiskan miliaran dollar untuk penyembuhan dan proses hukumnya. Penyebab
lain HIV/AIDS menyebar ke ribuan orang dalam beberapa tahun dan diperkirakan
akan terus menyebar kedepannya dikarenakan banyaknya perpindahan orang di
seluruh Negara. Penduduk dunia telah sadar bahwa mereka hidup dalam
ketergantungan. Kerusakan lingkungan di suatu tempat akan mengakibatkan bahaya
di tempat lain, oleh karena itu Hubungan Internasional bersinggungan langsung
dengan masalah kesehatan dan lingkungan.
Teknologi telah menjadikan dunia kita menjadi era
informasi dengan tersebarnya informasi dalam jumlah besar di seluruh dunia
melalui satelit telepon, radio, internet, dan televisi. Era informasi membuat
media memiliki kekuatan yang tidak terbatas di dalam bentuk opini masyarakat.
Media bisa dikatakan mengontrol dunia karena berita kecil dapat menjadi isu
internasional dalam waktu yang cepat. Kemampuan inilah yang telah merubah
posisi media sebagai penyebar informasi menjadi kekuatan politik. Negara barat
yang notabene menguasai media-media diseluruh dunia memiliki keuntungan. Hal
ini membuat kesenjangan sosial Negara maju dengan Negara dunia ketiga semakin
jauh. Dapat dipahami bahwa hubungan internasional di era informasi tidak selalu
digerakkan oleh pemimpin, diplomat, dan tentara tetapi juga media. Hubungan
internasional juga memasuki era baru dalam interaksinya dengan masyarakat
dunia.
Fakta menunjukkan berkembang pesatnya studi hubungan
internasional dewasa ini, khususnya setelah berakhirnya Perang Dingin, tak
lepas dari keberhasilan salah satu kunci penting yang patut diperhitungkan pada
proses berlangsungnya hubungan internasional itu sendiri. Interaksi
internasional sebagai salah satu aspek penting yang tak hanya menyumbangkan
keberhasilan hubungan antar Negara, namun juga memberikan dampak kepada dunia
secara menyeluruh. Interaksi internasional itu dilakukan oleh Negara-negara
yang memiliki tujuan yang serupa serta visi dan misi yang tak saling bertolak
belakang. “International interaction are politically relevant processes of
communication and exchange between actors in the international system. As such
they will reflect the goals, resources, and actions, and they will be
influenced by the context in which and the levels at which they occur.” (
Hocking, Brian & Smith, Michael 1990 ; chapter 11 ) Definisi tersebut
mengimplikasikan aspek yang sangat memengaruhi keberhasilan interaksi
internasional, yaitu pelaku interaksi internasional yang akan mencerminkan
tujuan serta aksi yang akan dilakukan guna mencapai keberhasilan dari hubungan
di antara Negara tersebut. Dengan adanya “communication and exchange” yang baik
antar Negara juga tentunya akan menghasilkan suatu keberhasilan.
Begitu mendasarnya interaksi internasional sebagai salah
satu keberhasilan hubungan antar Negara, menimbulkan kesan sensitif pada setiap
proses interaksi internasional itu sendiri. Tak hanya dapat mengintegrasikan
tujuan yang di inginkan oleh para pelaku yang dilakukan dalam negosiasi
internasional, interaksi internasional juga dapat berupa konflik internasional
yang mampu melecutkan disintegrasi pada setiap pelaku yang dapat menyeret
permasalahan hingga menyebabkan perang dunia. Melihat perbedaan tersebut, tentu
saja akan memberikan perbedaan pada dampak politik yang menjadi kajian
utama dalam studi hubungan internasional itu sendiri. Dengan adanya beberapa
perbedaan pada interaksi internasional, yang pada dasarnya dipegang oleh para
pelaku interaksi yang memiliki tujuan yang bervariasi akan
menghasilkan suatu perubahaan keadaan hubungan internasional dunia secara
menyeluruh.
Interaksi internasional tak hanya kajian mengenai proses
komunikasi serta timbal balik yang dihasilkannya, namun terlebih pada aspek
yang terkandung dalam interaksi itu sendiri. Yang pertama adalah interaksi
sebagai suatu hubungan, yang direfleksikan dari “power in world politic”, dalam
hal ini pelaku sekali lagi memiliki kunci penting dalam memengaruhi serta
mengontrol suatu hubungan yang diimplikasi kan dalam 4 kulitas esensi yaitu
skala, direksi, intensitas, dan durasi. Hubungan keseluruhan antar Negara di
dunia juga memuat suatu spektrum yang merefleksikan hubungan di antara pelaku
interaksi internasional dan yang secara langsung serta tidak langsung terlibat
dalam proses interaksi itu sendiri. Spektrum ini digambarkan dengan berdasarkan
2 elemen, yaitu tingkatan keterlibatan antar Negara dan akumulasi dari harmoni
serta konflik. Pada prinsipnya, hubungan antar Negara dapat ditempatkan
disetiap titik dari spektrum ini dan akan menghasilkan dua macam bagian, yaitu
tingkat keharmonian dari setiap pelaku interaksi dan tingkat konflik dari
setiap pelaku interaksi.
Interaksi sebagai komunikasi, juga tak sekedar hubungan
timbal balik antar Negara, namun lebih memfokuskan kepada kerjasama ataupun
konflik sebagai hasil dari proses timbal balik dalam komunikasi. Komunikasi itu
sendiri memiliki beberapa elemen serta pola yang berbeda. Tak hanya dengan
adanya komunikasi sebagai bagian penting dari interaksi, namun juga bagaimana
para pelaku interaksi dapat mengontrol interaksi internasional itu sendiri.
Pelaku dari interaksi internasional itu sendiri memiliki kewajiban untuk
mengontrol interaksi tersebut, dengan menyalurkan aspirasi dari masyarakat
secara umum melalui langkah kongkret yang ditujukan untuk dunia secara umum
serta mengontrol masyarakatnya itu sendiri.
Berbicara mengenai pelaku dari interaksi internasional,
organisasi internasional memiliki pengaruh yang cukup mumpuni dalam
membangun interaksi internasional itu sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
respon organisasi yang timbul akibat adanya perkembangan interaksi
internasional dan pengaruh yang dihasilkan kepada setiap perilaku Negara.
Hubungan internasional dengan segala dinamikanya telah
membantu masyarakat global untuk menyelesaikan permasalahan fundamental di
dunia. Berbagai problem yang muncul menjadikan studi hubungan internasional
menjadi ilmu yang penting karena mencakup kemaslahatan hidup orang banyak yang
pada dunia internasional adalah dunia secara global. Oleh sebab itu studi
Hubungan Internasional telah menjadi bagian penting dari kehidupan di dunia
global sebagai global strategist.
Referensi :
1. Goldstein,
Joshua S. (2005) International Relations, Pearson/Longman [Chapter
1]
2. Henderson,
Conway W. (1998) International Relations, Conflict and Coorperation at
the turn of the 21stCentury, McGraw-Hill International Editions
[Chapter 1]
3. Hocking,
Brian & Smith, Michael (1990) World Politics, An Introduction to
International Relations, Harvester/Wheatsheaf [Chapter 11]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar