Keep Smile

Senin, 23 September 2013

Hubungan Internasional dan Aplikasinya

Hubungan Internasional dan Aplikasinya
Perkembangan dunia dewasa ini telah memberikan studi hubungan internasional kesempatan yang luas, dikarenakan perubahan dramatis yang terjadi akibat jatuhnya komunisme di Eropa dan berakhirnya perang dingin. Dunia mengalami kemunduran dan disintregasi kekuatan, dilain pihak juga berubah positif dan terjadi penggabungan kekuatan.Terorisme ketegangan penggunaan nuklir, isu-isu rasial, dan global warming memberikan perlawanan kepada tersebarnya demokrasi, isu perdamaian dunia, dan kerjasama untuk mengintegrasikan dunia. Fokus dunia telah berubah dari paham negara komunis-Negara demokrasi menjadi sebuah dunia yang tidak lagi memperdulikan Negara tetapi juga organisasi non Negara seperti PBB.
Hubungan internasional menjadi krusial pada proses ini karena kita sebagai masyarakat dunia akan mengalami eksplorasi akankah dunia ini mengalami penurunan konflik dan peningkatan kerjasama  yang selanjutnya memperbanyak peluang terwujudnya kedamaian dan kesejahteraan dunia. Hubungan internasional pada dimensi ini menaungi bidang-bidang krusial semacam kesejahteraan ekonomi, keamanan, kesehatan, dan hak asasi manusia serta jaringan komunikasi global.
Kesejahteraan ekonomi telah menciptakan jurang antara negara maju dengan negara dunia ketiga, jurang ini menciptakan kesenjangan sosial yang berujung pada renggangnya hubungan antar Negara. Negara di seluruh dunia pada dasarnya membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhannya, Negara maju seperti Amerika mengandalkan ekonomi dari penjualan barang barang berteknologi tinggi, komputer,mobil,pesawat terbang. Permasalahan yang timbul di Negara maju adalah kurangnya sumber daya seperti buah-buahan,minyak,dan bahan mentah lainnya. Sumber daya ini dihasilkan di Negara-negara berkembang, hal inilah yang menyebabkan Negara maju melakukan eksploitasi yang berujung pada ketidakadilan. Karena pada praktiknya Negara berkembang hanyadijadikan sebagai tambang untuk dikeruk oleg Negara maju.
Setiap orang di dunia ingin hidup di dunia yang aman dan bebas dari bahaya, untuk alasan ini perang telah menjadi pengalaman hidup manusia yang paling mengerikan, di abad 20 saja sudah jutaan orang meninggal, masalah keamanan sekarang bukanlah perang antar Negara tetapi lebih kepada konflik-konflik kecil yang terjadi dalam internal Negara dan tersebar secara global. Masalah yang lain muncul dan menjadi perhatian internasional adalah terorisme, dunia ini masih menjadi tempat yang berbahaya dan tidak ada manusia yang bisa menjamin keamanan. Oleh karena itu,hubungan internasional berusaha mewujudkan dunia tanpa konflik dan mencari cara agar usaha yang telah dibangun tidak sia-sia.
Isu kesehatan dan hak asasi manusia juga menjadi salah satu fokus utama studi Hubungan Internasional, banyak hal di dunia yang bisa membahayakan kesehatan manusia, contohnya adalah obat-obatan terlarang, HIV/AIDS, serta pencemaran lingkungan. Organisasi kejahatan internasional memanfaatkan celah-celah untuk memproses obat terlarang dan menyebarkannya di seluruh dunia utamannya Eropa dan Amerika Utara, obat-obatan terlarang ini menghabiskan miliaran dollar untuk penyembuhan dan proses hukumnya. Penyebab lain HIV/AIDS menyebar ke ribuan orang dalam beberapa tahun dan diperkirakan akan terus menyebar kedepannya dikarenakan banyaknya perpindahan orang di seluruh Negara. Penduduk dunia telah sadar bahwa mereka hidup dalam ketergantungan. Kerusakan lingkungan di suatu tempat akan mengakibatkan bahaya di tempat lain, oleh karena itu Hubungan Internasional bersinggungan langsung dengan masalah kesehatan dan lingkungan.
Teknologi telah menjadikan dunia kita menjadi era informasi dengan tersebarnya informasi dalam jumlah besar di seluruh dunia melalui satelit telepon, radio, internet, dan televisi. Era informasi membuat media memiliki kekuatan yang tidak terbatas di dalam bentuk opini masyarakat. Media bisa dikatakan mengontrol dunia karena berita kecil dapat menjadi isu internasional dalam waktu yang cepat. Kemampuan inilah yang telah merubah posisi media sebagai penyebar informasi menjadi kekuatan politik. Negara barat yang notabene menguasai media-media diseluruh dunia memiliki keuntungan. Hal ini membuat kesenjangan sosial Negara maju dengan Negara dunia ketiga semakin jauh. Dapat dipahami bahwa hubungan internasional di era informasi tidak selalu digerakkan oleh pemimpin, diplomat, dan tentara tetapi juga media. Hubungan internasional juga memasuki era baru dalam interaksinya dengan masyarakat dunia.
Fakta menunjukkan berkembang pesatnya studi hubungan internasional dewasa ini, khususnya setelah berakhirnya Perang Dingin, tak lepas dari keberhasilan salah satu kunci penting yang patut diperhitungkan pada proses berlangsungnya hubungan internasional itu sendiri. Interaksi internasional sebagai salah satu aspek penting yang tak hanya menyumbangkan keberhasilan hubungan antar Negara, namun juga memberikan dampak kepada dunia secara menyeluruh. Interaksi internasional itu dilakukan oleh Negara-negara yang memiliki tujuan yang serupa serta visi dan misi yang tak saling bertolak belakang. “International interaction are politically relevant processes of communication and exchange between actors in the international system. As such they will reflect the goals, resources, and actions, and they will be influenced by the context in which and the levels at which they occur.” ( Hocking, Brian & Smith, Michael 1990 ; chapter 11 ) Definisi tersebut mengimplikasikan aspek yang sangat memengaruhi keberhasilan interaksi internasional, yaitu pelaku interaksi internasional yang akan mencerminkan tujuan serta aksi yang akan dilakukan guna mencapai keberhasilan dari hubungan di antara Negara tersebut. Dengan adanya “communication and exchange” yang baik antar Negara juga tentunya akan menghasilkan suatu keberhasilan.
Begitu mendasarnya interaksi internasional sebagai salah satu keberhasilan hubungan antar Negara, menimbulkan kesan sensitif pada setiap proses interaksi internasional itu sendiri. Tak hanya dapat mengintegrasikan tujuan yang di inginkan oleh para pelaku yang dilakukan dalam negosiasi internasional, interaksi internasional juga dapat berupa konflik internasional yang mampu melecutkan disintegrasi pada setiap pelaku yang dapat menyeret permasalahan hingga menyebabkan perang dunia. Melihat perbedaan tersebut, tentu saja akan memberikan perbedaan pada dampak politik yang menjadi kajian utama dalam studi hubungan internasional itu sendiri. Dengan adanya beberapa perbedaan pada interaksi internasional, yang pada dasarnya dipegang oleh para pelaku interaksi yang memiliki  tujuan yang bervariasi akan menghasilkan suatu perubahaan keadaan hubungan internasional dunia secara menyeluruh.
Interaksi internasional tak hanya kajian mengenai proses komunikasi serta timbal balik yang dihasilkannya, namun terlebih pada aspek yang terkandung dalam interaksi itu sendiri. Yang pertama adalah interaksi sebagai suatu hubungan, yang direfleksikan dari “power in world politic”, dalam hal ini pelaku sekali lagi memiliki kunci penting dalam memengaruhi serta mengontrol suatu hubungan yang diimplikasi kan dalam 4 kulitas esensi yaitu skala, direksi, intensitas, dan durasi. Hubungan keseluruhan antar Negara di dunia juga memuat suatu spektrum yang merefleksikan hubungan di antara pelaku interaksi internasional dan yang secara langsung serta tidak langsung terlibat dalam proses interaksi itu sendiri. Spektrum ini digambarkan dengan berdasarkan 2 elemen, yaitu tingkatan keterlibatan antar Negara dan akumulasi dari harmoni serta konflik. Pada prinsipnya, hubungan antar Negara dapat ditempatkan disetiap titik dari spektrum ini dan akan menghasilkan dua macam bagian, yaitu tingkat keharmonian dari setiap pelaku interaksi dan tingkat konflik dari setiap pelaku interaksi.
Interaksi sebagai komunikasi, juga tak sekedar hubungan timbal balik antar Negara, namun lebih memfokuskan kepada kerjasama ataupun konflik sebagai hasil dari proses timbal balik dalam komunikasi. Komunikasi itu sendiri memiliki beberapa elemen serta pola yang berbeda. Tak hanya dengan adanya komunikasi sebagai bagian penting dari interaksi, namun juga bagaimana para pelaku interaksi dapat mengontrol interaksi internasional itu sendiri. Pelaku dari interaksi internasional itu sendiri memiliki kewajiban untuk mengontrol interaksi tersebut, dengan menyalurkan aspirasi dari masyarakat secara umum melalui langkah kongkret yang ditujukan untuk dunia secara umum serta mengontrol masyarakatnya itu sendiri.
Berbicara mengenai pelaku dari interaksi internasional, organisasi internasional memiliki pengaruh yang cukup  mumpuni dalam membangun interaksi internasional itu sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan adanya respon organisasi yang timbul akibat adanya perkembangan interaksi internasional dan pengaruh yang dihasilkan kepada setiap perilaku Negara.
Hubungan internasional dengan segala dinamikanya telah membantu masyarakat global untuk menyelesaikan permasalahan fundamental di dunia. Berbagai problem yang muncul menjadikan studi hubungan internasional menjadi ilmu yang penting karena mencakup kemaslahatan hidup orang banyak yang pada dunia internasional adalah dunia secara global. Oleh sebab itu studi Hubungan Internasional telah menjadi bagian penting dari kehidupan di dunia global sebagai global strategist.
Referensi :
1.      Goldstein, Joshua S. (2005) International Relations, Pearson/Longman [Chapter 1]
2.      Henderson, Conway W. (1998) International Relations, Conflict and Coorperation at the turn of the 21stCentury, McGraw-Hill International Editions [Chapter 1]

3.      Hocking, Brian & Smith, Michael (1990) World Politics, An Introduction to International Relations, Harvester/Wheatsheaf [Chapter 11]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar