Keep Smile

Rabu, 25 September 2013

CARA SMS DAN NELPON GRATIS KARTU XL


Sebenarnya saya udah 3Bln menikmati gratisan xl.Tapi sekarang saya mau berbagi pada siapa saja yg sudi buka blog yg msih newbie ni!Heheebiggrin.Baiklah tanpa bnyak cengcong,nih dia cara2nya:-Cara SmS GratiS Kesemua OperatoR.
pertama silakan hub: *123*777*4*3*1*1*5*5*1*1#.Setelah itu akan diminta memasukan nnr HP tujuan yg ingin dikirimi sms,sebenarnya ini adlah error dari xl untuk celebrity sms. Format hp yg direkomendasikan adlah 0878xxxxxx.Jangan pakai kode+62878xxx.Setelah memasukan no hp tujuan yg akan di kirimi sms,silakan masukan pesan yg akan dikirim(Sebaiknya jgn terlalu panjang dan jgn pake symbol Seperti :* biggrin razz smile dll karena psn bisa hilang sebagian bahkan bisa blank). Trik ini bisa digunakan meski plsa rp0.Bahkan dimasa tenggang juga bisa krim sms ke semua oprtor.


-Cara NelpoN GratiS Sesama Xl
Syarat pertama krtu xl anda harus berada pada paket xl-Super Ampuh&pulsa diatas 5rb.Caranya hub: *123*4*2*1*5*1#. Trik ini hnya bisa digunakan pada 2 nmr tlpon yg udah diaftarkan di paket super ampuh dan bisa gratis 24jam.

Download Lagu

Thank You Lord

ANDAIKANKU HARUS MEMILIH



Intro : 
( F   C    Dm
Bb  Bbm C ) 2X

F                    C
Kasih setiamu Tuhan
Dm                Am
Lebih dari hidupku
Bb                  F
Jalan - jalnmu ya Tuhan
G                C
Terbaik bagiku

F                              C
Dari smua yang kau katakan
Dm                   Am
Tiada dusta kutemui
Bb                           F
Dari smua yang kau janjikan 
G                      C
Tiada yang tak terpenuhi


Reff
 F                             C
Andaikan ku harus memilih
Dm                      Am
Tetap hatiku padamu
Bb                                    F
Tak satupun dapat menggantikanmu
Gm                                  C
Hanya Kau yang berarti bagiku
F                               C
Lebih dari semua yang ada
Dm                         Am       
Kaulah sgalanya bagiku
Bb                             F
Tak inginku berpaling dariMu
Gm                                C               F
Slamanya ku akan menyembahMu Tuhan.


F                                 C
Dari smua yang kau katakan
Dm                      Am
Tiada dusta kutemui
Bb                        F
Dari smua yang kau janjikan 
 Gm                         C
Tiada yang tak terpenuh

ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH


Ada orang berpandangan bahwa Alkitab harus di­buk­tikan terlebih dahulu sebagai firman Allah baru dite­rima. Bagaimana tanggapan Anda terhadap me­tode pe­nerimaan Alkitab dengan pembuktian ini?.
Terhadap metode ini, ada beberapa kesulitan yang muncul.
Pertama, kalau Alkitab adalah firman Allah, ada­kah bukti yang cukup syarat untuk membuktikan Alkitab ter­sebut? Kalau ada,(sebenarnya tidak ada) apakah bukti itu tidak perlu dibuktikan lagi?.
 Kedua, kalau kita menerima Alkitab sebagai fir­man Allah melalui bukti, manakah sekarang yang le­bih ber­otoritas? Alkitab atau bukti tersebut?
Ketiga, apakah peranan bukti terhadap yang di­bukti­kan? Jikalau Alkitab adalah firman Allah, tetapi tidak ada yang berhasil membuktikannya, apakah ia berubah menjadi bukan firman Allah? Demikian juga sebaliknya.
Lalu, bagaimanakah seseorang dapat menerima Alki­tab? Dalam hal ini, John Calvin memberi ja­wa­ban: "Biarlah Alkitab sendiri membuktikan dirinya sebagai firman Allah. Sebagaimana siang mampu membedakan dirinya dari malam, terang dari gelap, demikian juga Alkitab mampu membedakan dirinya dari yang bukan firman Allah". Atau seperti pan­dangan Bapak Dr. Ste­phen Tong: "Kalau singa itu adalah singa sejati, biar­kanlah dirinya membuktikan kesejatiannya". Ini yang disebut dengan internal witness of the Holy Scripture. Apakah metode ini dapat diterima? Tentu, dan seharus­nya demikian.
Karena itu, marilah kita melihat sepuluh alasan yang bersifat kesaksian internal, yang menunjukkan bahwa sesungguhnya Alkitab adalah firman Allah.

1. Alkitab mengatakan dirinya Firman Allah

Rasul Paulus menulis :"Segala tulisan diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar..." (II Tim. 3:16). Jadi jelas bahwa Alkitab diilhamkan Al­lah. Be­nar, kata 'segala tulisan' menunjuk ke Per­janjian Lama. Apakah semua tulisan dalam Perjanji­an Lama diilham­kan Allah? Bagaimana dengan ke­beratan kelompok ter­sebut di atas bahwa ada 'firman iblis' dan nasehat dari sahabat-sahabat Ayub yang ternyata salah? Dalam hal ini, kita melihat penger­tian Firman Allah secara lang­sung dan tidak lang­sung. Maksudnya, kata-kata iblis tersebut di atas dan nasehat-nasehat dari Elifas dan ka­wan-kawannya telah diilhamkan Allah untuk ditulis da­lam Alkitab. Tentu saja bukanlah maksud Allah mengil­hami para Penulis Alkitab untuk menulis hal tersebut untuk di­ikuti. Tetapi sebaliknya, supaya Pembaca Alki­tab belajar dari padanya. Dengan perkataan lain, melalui hal itu Allah ingin berfirman kepada manusia.
Kenyataan lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa kalimat "Demikianlah firman Allah" atau "Allah ber­firman" sering kita dapati dalam Perjan­jian Lama, khususnya dalam kitab Musa. Sebagai contoh: Kej.1:3,6,9 Kel.5:1;6:1;7:1; Im.1:1;4:1 dan seterusnya. Dalam kitab Musa istilah tersebut terda­pat ± 800 kali, dan ± 2000 kali dalam seluruh Per­janjian Lama.
Kita telah melihat Alkitab Perjanjian Lama, lalu ba­gaimana kita mengerti Perjanjian Baru sebagai il­ham Allah juga?. Untuk itu, kita perlu melihat otoritas para Rasul. Tuhan Yesus sendiri telah memilih mereka untuk menjadi muridNya. Selama kira-kira tiga tahun penuh Tuhan Yesus mengajar mereka melalui perkataan dan tindakan. Lebih dari itu, mereka  menyaksikan sendiri apa yang dilakukan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah mempersiapkan mereka untuk kelak menjadi pemberita-pemberita Injil. Tuhan Yesus telah mengutus mereka dengan kuasa. Tuhan Yesus juga berjanji mengutus Roh Kudus yang akan menyertai mereka. Dia bersabda: "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diu­tus oleh Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajar­kan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukata­kan kepadamu" (Yoh. 14:26).Yang menjadi pertanya­an adalah, apakah kita yakin bahwa Roh Kudus mampu memimpin para Pe­nulis Perjanjian Baru un­tuk menulis apa yang mereka dengar, lihat dan mereka saksikan? (band:I Yoh.1:1-3). Kemudian, apakah kita yakin bahwa memang Roh Kudus telah memimpin mereka dalam penulisan tersebut?. Ra­sul Petrus menegaskan: "Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci ti­dak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (IIPet.1:20-21).

2. Sikap Tuhan Yesus yang menerima, menjun­jung tinggi serta menaklukkan diriNya terha­dap Alkitab

Selama hidup Tuhan Yesus di dunia ini, kita meli­hat teladanNya dalam mentaati Alkitab. Sebagai contoh adalah pencobaan di padang gurun. Seluruh godaan si Iblis dipatahkan dengan ketaatanNya kepada Firman. Dia mengutip Perjanjian Lama de­ngan memulai "Ada tertulis". Ada orang menafsirkan ini bahwa Tuhan Ye­sus melawan si Iblis dengan mengutip Firman, dalam arti Firman tersebut dituju­kan buat si Iblis. Sepertinya iblis takut terhadap Firman. Namun benar apa yang per­nah dikatakan oleh Dr John Stott bahwa Iblis tidak me­merlukan Firman. Tetapi Tuhan Yesus mengutip Firman terse­but bagi diriNya sendiri, untuk ditaatiNya. Menarik untuk diperhatikan bahwa pada peristiwa tersebut di atas, Tuhan Yesus mengutip kitab Ulangan.  menurut kelompok tertentu Kitab Ulangan bukan Firman Al­lah, tetapi hanyalah kata-kata Musa. Memang benar, hal ter­sebut dikatakan Musa (band.Ul.8:1). Namun perlu diperhatikan bahwa istilah 'Musa berkata' dan 'Allah berfirman' sering saling ditukarkan. Jadi, hal itu iden­tik. Karena Musa berkata adalah atas pim­pinan dan kon­trol Allah.
Mari kita perhatikan kedua ayat berikut:
“Sesungguhnya kamu harus berpegang pada keteta­panKu dan peraturanKu. Orang yang melakukannya akan hidup karenaNya; Akulah Tuhan. (Imamat 18:5).
Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat, orang yang melakukannya akan hidup karenanya”  (Rom. 10:5).

Contoh lain adalah ketika ahli Taurat dan orang-orang Farisi meminta tanda kepada Yesus. Yesus me­ne­gaskan :"...tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. Sebab se­perti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam ra­him bumi tiga hari tiga malam". (Mat.13:39b-40).
Kutipan ini juga menarik, karena banyak orang me­nolak kitab Yunus. Menurut mereka hal itu tidak masuk akal. Itu adalah dongeng. Namun, Tuhan Ye­sus meneri­ma kitab itu. Tuhan menerima kebenaran peristiwa itu. 
Kepada dua orang murid yang sedang berjalan serta­Nya dalam perjalanan ke Emaus, Tuhan Yesus bersabda:" ...harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (Luk.24:44). Hal itu dinyatakanNya untuk menjelaskan penderitaanNya dan kematianNya, di mana Dia dengan taat menjala­ninya demi menggenapkannya. Dengan tepat Prof. Donald Bloesch menulis:
"The absolute authority of faith, the living Christ Him­self, has so bound Himself to the Sacred Scripture"[ii]. (Penguasa mutlak iman itu, yaitu Kristus yang hidup itu sendiri, telah begitu mengikatkan diriNya kepada Kitab Suci).

3. Superioritas dan keistimewaan ajaran Alkitab.

Jika Alkitab adalah firman Allah, maka isinya akan menunjukkan hal tersebut. Ajaran Alkitab me­mang menunjukkan nilai superior dibandingkan de­ngan kitab-kitab lain.
Ajaran Alkitab bersifat mutlak dan universal, ti­dak dibatasi oleh tempat dan waktu. Contoh: ajaran tentang kasih, kebenaran, dosa, penciptaan, dll. Mengenai kasih,  Alkitab menguraikan:
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia ti­dak cembu­ru. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong dan ia tidak melakukan yang ti­dak sopan dan tidak mecari ke­untungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala se­suatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung se­gala sesuatu”. (I Kor. 13:4-7).

Perhatikan dan renungkanlah makna kasih tersebut di atas. Adakah penjelasan kasih yang begitu lengkap se­perti penjelasan tersebut di atas?.
Bicara tentang kebenaran dan dosa, kedua hal ini seringkali sulit didefinisikan. Itulah sebabnya masing-masing orang dapat memberi pengertiannya sendiri ten­tang kebenaran dan dosa. Karenanya, menjadi sangat relatif. Namun demikian, Alkitab dengan tegas dan jelas berbicara tentang kedua hal tersebut. Itulah sebabnya ketika Daud -seorang raja yang begitu berkuasa penuh di zamannya- berzinah dengan Batsyeba, dia ditegur oleh nabi Natan. (baca II Sam. 12:1-15). Raja Daud ti­dak bisa lari dari ke­benaran Allah. Dia tidak bisa me­mutar balikkan ke­benaran tersebut, betapa hebatpun kuasanya. Maka ketika dia diperhadapkan kepada kebe­naran mutlak seperti itu, dia bertobat dan berkata: “Aku sudah berdosa kepada Tuhan” (II Sam. 12:13). Dalam pe­ngakuan dosanya, Daud berteriak: “Terhadap Eng­kau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan melaku­kan apa yang Kau anggap jahat” (Maz.51:6).    Dari seruan Daud tersebut dapat kita lihat dengan jelas ukuran dosa, yaitu, apa yang Allah anggap jahat. Jadi, Allah merupakan standard ukuran kebenaran.
Alkitab juga memberikan prinsip moral yang ber­sifat agung, yaitu :
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat.7:12).

Ada sebagian orang yang menilai Alkitab sebagai ti­dak ilmiah, hanya orang bodohlah yang dapat memper­cayainya. Namun tuduhan itu tidak berdasar. Kenya­taannya, banyak ilmuwan dan orang-orang yang sangat genius menaruh imannya pada Alkitab. C.S.Lewis (1898-1963), seorang yang sangat cerdas dan professor dari Universitas Oxford menegaskan bahwa tidak ada dokumen yang paling dapat diperca­ya dan paling leng­kap dibandingkan dengan Alkitab. Proff W.F. Albright menulis:"Tidak diragukan lagi bahwa arkeologi telah meneguhkan fakta-fakta seja­rah yang penting dalam tradisi Perjanjian Lama. Demikian juga, Miller Barrow dari Universitas Yale menulis: "Beberapa ahli purbakala makin lebih menghargai Alkitab karena pengalaman penggalian di Palestina dan ilmu purbakala membantah pandangan kritik modern dalam banyak masalah". Di pihak lain Nelson Glueck menulis: "Tidak ada satupun penemu­an purbakala yang bertentangan dengan ketera­ngan-keterangan dalam Alkitab".
Kelihatannya, ketika Teolog-Teolog meragukan Alki­tab, Allah telah membangkitkan Arkeolog-Arkeolog un­tuk menyatakan kebenaran Alkitab.
Alkitab bertentangan dengan science?. Lalu bagai­mana dengan pernyataan Alkitab bahwa bumi bulat: Yes.40:21-22; bumi berputar: Luk:17:24,34-35; bin­tang tidak terhitung: Kej.15:5? Bukankah semua pernyataan di atas bahasa ilmiah?.  

4. Kuasa Alkitab yang merubah hidup

Adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal bahwa berjuta manusia yang hidup dalam dosa, frus­trasi, tanpa pengharapan dan ingin bunuh diri, me­ngalami peruba­han hidup setelah membaca dan mendengar Alkitab. Ada satu cerita yang menarik ditulis oleh Dr. J.M.Boice. Pada satu pertemuan dari kelompok Bala Keselamatan, Dr H.A.Ironside diun­dang untuk bersaksi di hadapan kira-kira 60 orang. Setelah dia menyaksikan kuasa Kris­tus melalui fir­manNya yang telah mengubah hidupnya, seorang yang berpakaian rapi tiba-tiba maju ke depan dan menyodorkan kartu dengan tulisan:"Tuan, Saya menantang Anda untuk berdebat dengan saya me­ngenai Agnostisisme versus Kekristenan di aula Aca­demi Sci­ence, hari Minggu depan sore, jam 4.00”.
Tawaran tersebut diterima oleh Dr Ironside dengan satu persyaratan, yaitu dia harus membawa sertanya pada pertemuan tersebut seorang pria dan seorang pe­rempuan, yang dahulu hidupnya rusak. Tetapi, setelah mendengar ajaran Agnostisme tersebut hidup mereka diubahkan menjadi orang baik dan  setia mengikuti ajaran tersebut. Dr. Ironside berjanji akan membawa 100 orang menyertainya dan menjadi saksi yang hidup bahwa hidup mereka dulu rusak, tetapi berubah setelah mendengar Firman Tuhan. Kemudian dia menoleh ke arah pimpinan Bala Keselamatan ter­sebut dan berkata: "Captain, have you any who could go with me to such a meeting?". Pemimpin ter­sebut menjawab dengan penuh semangat: "We can give you forty at least just from this one corps." Selanjutnya, Dr Ironside berkata kepada orang terse­but di atas:
"Now, Mr--- , I will have no difficulty in pick­ing up sixty others from the various missions, Gospel halls, Evangelical Churches of the city... I will come marching in at the head of such a procession, with the band playing 'On­ward, Christian Soldiers', and I will be ready for the debate"[iii]  (Sekarang, Tuan X, saya tidak akan memiliki kesulitan untuk mengumpulkan 60 orang lain lagi dari berbagai missi peng­injilan, kebaktian penginjilan gereja-gereja di kota ini... kami akan datang berbaris diiringi musik band, dengan nyanyian “Laskar Kristen Maju”. Saya siap untuk perdebatan tersebut).
Apa yang terjadi kemudian?. Debat yang dimaksud tidak terlaksana. Karena orang Agnostik tersebut ti­dak jadi datang. Mengapa? Karena memang tidak ada orang yang memenuhi persyaratan tersebut di atas. Tidak ada orang yang secara nyata mengalami peru­bahan hidup dari rusak menjadi baik setelah mende­ngar dan mengikuti faham agnostik tersebut. Seba­liknya dengan Injil. Allah telah merubah hidup berju­ta-juta orang termasuk bapak gereja Augustinus. Juga tokoh reformasi, Luther. Mengapa demikian?. Alkitab menegaskan akan kuasanya yang begitu ajaib. Alkitab berkata:
“ Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan le­bih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimba-ngan dan pikiran hati kita”. (Ibr.4:12).
“Bukankah FirmanKu seperti api, demikianlah Firman Tuhan, dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?” (Jer. 23:29; baca juga Jer.20:7-9).

5. Kesatuannya yang ajaib

Bagaimanakah sikap Anda terhadap Alkitab yang sedang Anda baca tersebut?. Setiap Anda membaca buku tentu dipengaruhi oleh siapa penulisnya, pen­erbitnya, dan bagaimana proses pembuatan buku ter­sebut. Bicara soal faktor-faktor tersebut di atas, maka jelaslah Alkitab melampaui semua buku. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Alkitab. Karena Alkitab yang terdiri dari 66 buku itu, ditulis oleh 40 penulis dari latar belakang yang berbeda. Ada dari latar belakang 'jenderal' seperti Musa, gembala se­perti Amos dari Tekoa, raja seperti Daud, nabi se­perti Yesaya dan Jeremia, nelayan seperti Petrus, dokter seperti Lukas, orang pemerintah seperti Matius, filsuf seperti Paulus. Alkitab juga ditulis dalam kurun waktu yang sangat lama yaitu kira-kira 1400 tahun!. Proses penulisan kitab-kitab tersebut, sampai akhirnya dikanonkan sungguh merupakan keajaiban juga.
Yang amat menarik untuk diperhatikan adalah ba­gaimana Penulis-penulis tersebut dapat saling me­lengkapi dalam tulisannya. Mereka tidak pernah bertemu dan merundingkan batasan-batasan penulis­an. Bahkan ada yang berani menuliskan sesuatu yang bersifat nubuatan dan yang secara logika tidak masuk akal, meskipun dia tidak sempat menyaksikan penggenapan tulisannya tersebut. Seperti Nabi Yesa­ya menuliskan seorang perempuan muda akan me­ngandung (Yes.7:14b). Nubuatan tersebut baru dige­napi jauh sesudah Yesaya meninggal, yaitu kira-kira 700 tahun kemudian. Di mana Matius menulis: "Supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh Nabi:'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung ...'" (Mat.1:23). Mengapa Alkitab tersebut dapat saling melengkapi dan secara berkesinambungan memberitakan satu berita mulai dari penciptaan hingga datangnya Kristus yang ke-dua kalinya?. Adakah pribadi yang mengatur mereka ini?. Jawab­annya ada. Sebagaimana disaksikan oleh Rasul Petrus:
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh ke­hendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Al­lah”  (IIPet.1:20-21).

6. Kemurniannya

Alkitab menelanjangi kelemahan manusia berdosa, tanpa kecuali, termasuk kelemahan nabi-nabi. Nabi Musa, pemimpin besar Israel itu dicatat pernah membunuh. Padahal, ketika Musa menerima ke sepuluh hukum dari Allah, salah satu di antaranya adalah perintah untuk jangan membunuh (hukum ke-6). Lalu bagaimanakah perasaannya ketika menyam­paikan Taurat tersebut kepada umat Israel di mana umat Israel telah mengetahui sebelumnya akan peris­tiwa pembunuhan tersebut?.
Kemudian, Abraham disebut bapak orang beriman -gelar yang sangat tinggi dan mulia- namun, Alkitab mencatat kelemahan Abraham ketika dia berkata kepada istrinya: "Katakanlah bahwa engkau adikku, supaya aku diperlakukan mereka (orang-orang Mesir) dengan baik... dan aku dibiarkan hidup"(Kej.12:13). Hal itu dilakukannya lagi ketika dia bertemu dengan Abimelekh (lihat Kej.20).
Hal yang sama terjadi kepada Daud. Dia adalah nenek moyang orang Yahudi. Dan mereka bangga serta menjunjung tinggi leluhur mereka. Meskipun demikian, Alkitab tetap 'mempermalukan' Daud dan orang-orang Yahudi, keturunannya, dengan mencatat penyeleweng-annya dengan Batsyeba. Daud kemudian ditegur oleh Nabi Natan (lihat Maz.51 dan II Sam.12:1-15). Sebenarnya masih banyak contoh lain lagi yang dapat kita catat di sini yang menunjukkan keterbukaan Alkitab dalam menunjukkan dosa-dosa tokoh-tokoh rohaniwan dalam Perjanjian Lama mau­pun Perjanjian Baru. Mengapa demikian?. Siapakah pengarang Alkitab sesungguhnya? Tidak lain adalah Allah, yang memerintahkan Penulis-Penulis untuk menuliskannya. Jika sekiranya Penulis bebas menulis menurut keinginannya, tentulah mereka menyem­bu­nyikan cacat-cacat tersebut di atas.

7. Ketepatan nubuat dan nilai nubuatannya yang tiada tara

Bicara tentang nubuatan, memang Alkitab menubuatkan hal-hal yang luar biasa yang membuat kita kagum dan bersyukur kepada Allah atas nubuat­an tersebut. Marilah kita melihat tiga nubuatan berikut.
Pertama, tentang terbuangnya bangsa Israel ke Babel dan  dilepaskan kembali setelah 70 tahun. Baca:  Dan.9:1-2; Jer.25:11.
Sebenarnya ketika Alkitab menubuatkan bahwa bangsa Israel akan dikalahkan dan dibuang ke negeri asing, hal itu hampir mustahil. Karena ketika nubuatan tersebut diberikan, Israel justru begitu kuat dan hebat. Mereka malah menaklukkan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Namun Allah telah menya­takan kepada para Nabi apa yang akan terjadi pada bangsa Israel yang hebat tersebut; bahwa Allah akan menghukum mereka akibat dosa-dosa mereka. Hal itu kemudian digenapi dalam sejarah.
Kedua, tentang tersebarnya orang-orang Yahu­di. Baca:  Ul.28; Hosea 9:17; Jer.24:9 dan kembali­nya mereka  ke tanah Israel. Baca: Yeh.36:9,24; Yeh.37.
Ketika Alkitab menubuatkan bahwa orang-orang Yahudi yang tercerai berai ke seluruh penjuru dunia itu akan kembali bersatu, hal itupun merupakan kea­jaiban Allah juga. Orang bertanya: “Bagaimakah mungkin hal itu terjadi? Alkitab telah melakukan ke­salahan”. Tetapi sejarah kembali membuktikan bahwa Alkitab benar. Karena akhirnya orang-orang Yahudi tersebut kembali ke negeri asalnya ketika mereka memproklamasikan kemerdekaannya.
Ketiga, nubuat tentang Tuhan Yesus.
Alkitab juga mencatat hal yang luar biasa tentang Tuhan Yesus. Belum pernah ada satu buku yang mencatat hidup seseorang sebelum orang tersebut dilahirkan ke dalam dunia. Kita dapat mencatat buku tentang biografi atau kisah hidup seseorang. Tetapi hal itu dilakukan  setelah dia lahir dan menjalani hidupnya. Tetapi Alkitab mencatat siapa dan bagai­mana Tuhan Yesus justru sebelum Dia ada di dalam dunia. Alkitab mencatat kota kelahiranNya yaitu se­buah kota kecil di Betlehem (Mikha 5:1). Dia akan dilahirkan dari seorang perempuan muda yaitu pe­rawan Maria (Yes. 7:14). Tujuan hidupNya juga di­catat secara jelas yaitu untuk menghancurkan peker­jaan si iblis (Kej. 3:15). Namun demikian, dalam hidupNya, Dia akan banyak menderita bahkan mati secara memalukan (Yes. 52:13-53:12). Tetapi Dia akan mengakhiri hidupNya dengan penuh kemenangan dan kemuliaan, yaitu melalui kebangkitan dan kenai­kanNya ke Sorga serta kedatanganNya kembali ke dalam dunia (baca Maz. 22-24).

8. Sifat Universalnya

Apa yang disampaikan dan diajarkan oleh Alkitab melampaui batasan-batasan suku, kaum, bahasa dan bangsa. Isi Alkitab tidak pernah tidak cocok dengan suku atau bangsa tertentu, pada waktu tertentu, ke­cuali karena dosa. Mengapa? Karena Alkitab adalah firman Allah yang melampaui segala batasan waktu dan tradisi manusia.  Alkitab adalah handbooknya orang berdosa. Karena itu, selalu relevan dengan manusia, di mana manusia sudah berdosa dan mem­butuhkan berita pengampunan. Itulah sebabnya manusia di segala abad dan tempat, yang sungguh-sungguh mencintai dan membaca Alkitab telah beroleh banyak nasehat, pengajaran, penghiburan serta berkat yang melimpah.

9. Ketahanannya terhadap segala serangan

Adalah merupakan kenyataan bahwa Alkitab ada­lah kitab yang paling banyak diserang dan dikritik. Alkitab juga paling terbuka untuk dikritik, karena ditulis dalam berbagai bahasa, di mana diterje­mah­kan ke lebih 1600 bahasa. Tetapi, penyerang-penye­rang Alkitab mati dan berlalu namun Alkitab tetap bertahan dan menjadi berkat bagi berjuta-juta manusia yang mau terbuka dan sungguh-sungguh mencari kebenaran. Voltaire, seorang gembong ra­sionalist abad ke 18 pernah menghina Alkitab dengan mengatakan bahwa Alkitab (yang ketika itu ada di tangannya) akan segera lenyap tidak sampai 50 tahun lagi. Lalu dia melemparkan Alkitab tersebut dan mengatakan: "Tidak lama lagi kitab ini hanya akan ditemukan di Museum".
Kenyataannya, Voltaire yang di 'museumkan' alias meninggal dunia tidak sampai 50 tahun kemudian! Konon, katanya, tempat tinggal Voltaire dibeli oleh orang Kristen dan dijadikan tempat untuk percetakan Alkitab, semacam Lembaga Alkitab Indonesia.
Hal itu sebenarnya sudah ditegaskan oleh Tuhan Yesus, ketika Dia bersabda: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu". (Mat.24:35);baca juga Mat.5:18.

10. Pengalaman pribadi

Sebenarnya, kita masih dapat melihat dari berba­gai sisi, sebagai internal testimony (kesaksian inter­nal) yang menunjukkan bahwa Alkitab sungguh me­nyatakan dirinya firman Allah. Namun, salah satu hal yang penting adalah pengalaman Anda sendiri. Sesungguhnya, pengalaman adalah guru yang sangat dipercaya, meskipun tentunya kita tidak menjadikan pengalaman di atas kebenaran Alkitab. Tetapi, pe­ngalaman tersebut dapat meneguhkannya. Apakah Anda memiliki pengalaman pribadi yang sungguh meneguhkan kebenaran bahwa Alkitab adalah firman Allah? Kalau ada, bagikanlah; kalau tidak, alamilah


                        
[ii] ibid, hal.63.

[iii] James Montgomery Boice,Foundations of the Christian Faith, vol.1 (Illinois: IVP,1978),hal 76-78



By: Mangapul Sagala

BEBERAPA PANDANGAN TERHADAP ALKITAB


Sesungguhnya topik ini amat penting. Ini adalah salah satu doktrin gereja yang penting. Mengapa?. Karena sesungguhnya seluruh doktrin gereja berasal dan bersumber serta  dibangun dari topik ini. Me­ngapa kita percaya bahwa semua manusia berdosa? Mengapa kita percaya bahwa keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus? Mengapa kita percaya bahwa Yesus Allah sejati dan manusia sejati? Me­ngapa kita percaya bahwa Yesus sungguh-sunguh mati untuk dosa manusia? Mengapa kita percaya bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit da­lam ben­tuk tubuh? Mengapa kita percaya bahwa ada ke­bangkitan tubuh sesudah kematian? Mengapa kita perca­ya bahwa Yesus akan datang kembali yang kedua kali­nya? Banyak lagi pertanyaan lain  yang dapat kita daftarkan di sini. Jawabannya adalah: Karena Alkitab mengatakan demikian. Benarlah syair sebuah lagu :Jesus loves me this I know, for the Bi­ble tells me so. Jadi, orang Kristen tidak membangun imannya di atas pandangan-pandangan bapak- bapak gereja atau para teolog -sekalipun pandangan mereka tidak dapat kita abaikan-tetapi membangunnya di atas Alkitab. Itulah sebabnya sikap orang terhadap Alkitab mempengaruhi seluruh doktrin atau ajaran­nya. Bagi mereka yang meli­hat Alkitab sebagai wa­hyu Allah yang bersifat mut­lak,maka mereka akan tunduk terhadap segala pernyata­an-pernyataan Alkitab, tanpa kecuali, sekalipun nam­paknya pikiran mereka dan pandangan para ahli teologia berbeda dengan itu. Tetapi bagi mereka yang melihat Alkitab sebagai buku biasa atau sekedar tradisi manusia be­laka, maka pernyataan-pernyataan Alkitab tidak ber­arti apa-apa.
Marilah kita lihat berbagai pandangan berikut:

1. Alkitab adalah tradisi manusia abad mula-mula

Bagi mereka ini, yang hanya melihat Alkitab seba­gai tradisi manusia abad mula-mula, tentu kurang menghar­gai Alkitab. Seorang hamba Tuhan pernah berbicara tentang Alkitab kepada seorang pemuda, bahwa Alkitab tersebut benar dan penting untuk di­baca. Namun pemuda tersebut tetap menolak untuk melihat pentingnya mem­baca Alkitab. "Mengapa Anda tetap bersikap negatip terhadap Alkitab? Apakah Anda melihat bahwa Alkitab itu banyak ke­sa­lahan?", tanya hamba Tuhan tersebut. Maka pe­muda tersebut menjawab:" Bagi saya, Alkitab tidak penting bukan karena banyak kesalahan. Saya setuju bahwa Alkitab tersebut benar. Masalahnya ada­lah, Alkitab tersebut tidak relevan lagi untuk abad ini.
Bagaimanakah Anda melihat relevansi Alkitab yang merupakan tradisi manusia zaman primitif tetap dapat diterapkan pada abad modern ini?".Jadi, bagi kelompok ini Alkitab tidak memiliki otoritas dalam hidup mereka.

2. Alkitab adalah buku biasa yang tidak luput dari kesalahan

Seorang teolog Indonesia pernah menulis dalam bu­kunya bahwa kalau kita membaca Alkitab harus mendekatinya sebagaimana kita mendekati buku lain­nya.
Kita tidak membaca buku-buku tersebut dengan sikap menerima saja. Tetapi kita membacanya dengan sikap kritis dengan asumsi bahwa setiap karya manusia punya kesalahan, tidak sempurna. Tidak terkecuali dengan Alkitab".Bagi kelompok ini, Alki­tab juga tidak memiliki nilai yang penting.

3. Alkitab, bukanlah firman Allah, tetapi catatan tentang Firman Allah

Bagi mereka yang menganut pandangan ini, wahyu Allah tidak bisa dituliskan. Karena Allah itu tidak ter­batas, maka firmanNya pun tidak terbatas. Jadi sebenar­nya, menurut teori ini peristiwa Allah ber­firman terha­dap Musa, Elia dan nabi-nabi lainnya sudah berlalu. Tetapi kemudian peristiwa tersebut (baca: wahyu) dica­tat. Itulah Alkitab. Menurut mereka ini, menyamakan Alki­tab dengan firman Al­lah adalah dosa. Jadi, Alkitab tidak memiliki otoritas dalam hidup mereka.

4. Alkitab mengandung Firman Allah

Menurut pandangan ini, Alkitab bukanlah firman Allah, tetapi di dalamnya terdapat firman Allah.Di samping itu, Alkitab juga mengandung 'firman iblis' dan ,firman manusia. Penganut pandangan ini setuju bahwa bagian Alkitab yang mengatakan :" Beginilah firman Allah" atau "Demikianlah Firman Allah" me­mang ada­lah Firman Allah. Tetapi bagian lain se­perti "Ular itu berkata kepada perempuan itu:'Tentulah Allah berfir­man... '(Kej.3:1b)" bukan­lah firman Allah. Demikian juga nasehat-nasehat sa­habat Ayub yaitu Elifas, Bildad dan Zofar bukanlah firman Al­lah, karena memang ke­mudian Allah me­negur mereka dan menyuruh mereka minta maaf kepada Ayub atas segala nasehat mereka yang salah (baca Ayub 42:7-9).

5. Alkitab menjadi firman Allah ketika terjadi pertemuan/pengalaman subjektif

Menurut pandangan ini ketika seseorang membaca Alkitab dan Allah berbicara melalui ayat-ayat yang se­dang dibaca tersebut, maka pada saat itulah ayat terse­but menjadi firman Allah. Dengan perkataan lain, ada saatnya Alkitab tersebut bukan Firman Al­lah yaitu sebe­lum terjadi pengalaman pribadi dengan ayat-ayat terse­but. Dengan demikian, firman Allah menjadi sangat subjektif, tidak objektif, tergantung manusia yang me­ngalaminya. Bagi orang tertentu ada kemungkinan ayat tertentu bukan firman Allah karena dia tidak mengalami apa-apa dari ayat terse­but. Tetapi orang lain, yang me­ngalami sesuatu dari ayat tersebut, itu adalah firman Allah.
Nampaknya, pandangan ini dianut oleh seorang pen­deta dari gereja tertentu di Korea dengan teori ‘rhemanya’. Dia memiliki anggota jemaat ratusan ribu orang. Kelompok ini membagi firman Allah menjadi dua yaitu logos dan rhema. Logos adalah firman Allah seca­ra umum, sedangkan rhema adalah firman Allah yang berbicara kepadanya secara pribadi. Pandangan ini juga telah menjalar ke gereja-gereja, khususnya gereja ter­tentu di Indonesia.

6. Alkitab adalah firman Allah

Menurut pandangan ini, Alkitab bukan sekedar tra­disi manusia -meskipun memang ada unsur tradisi di dalamnya-, juga bukan sekedar tulisan manusia - meskipun memang ada unsur manusia terlibat dalam pe­nulisannya- tetapi sungguh adalah firman Allah. Karena Alkitab adalah firman Allah, maka Alkitab tidak bersa­lah terhadap segala hal yang dinyatakan­nya. Karena itu, Alkitab memegang otoritas tertinggi dan terakhir dalam kehidupan. Sebenarnya, menurut keyakinan saya, inilah pernyataan Alkitab tentang dirinya, dan inilah juga merupakan pandangan kami.Kami setuju dengan tokoh reformasi, Martin Luther, yang mengatakan:
"No one is bound to believe more than what is based on Scripture. The Word must be believed against all sight and feeling and understand­ing. It also has the primacy over dreams, signs, and wonders"[i]  (Tidak seorangpun diha­ruskan untuk mempercayai sesuatu lebih dari­pada apa yang dikatakan  Alkitab. Alkitab harus dipercayai melebihi penglihatan, perasaan dan pengertian. Dia juga memilki keutamaan lebih dari mimpi-mimpi, tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat).


                         

lirik lagu Thank You Lord

Thank You Lord - Joy Tobing

I come before you today 
And there`s just one thing that I want to say 
Thank you lord 
Thank you lord 
For all you`ve given to me 
For all the blessings that I cannot see 
Thank you lord 
Thank you lord 
With a grateful heart 
With a song of praise 
With an outstretch arm 
I will bless your name 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
For all you`ve done in my life 
You took my darkness and gave me your light 
Thank you lord 
Thank you lord 
You took my sin and my shame 
You took my sickness and healed all my pain 
I just wanna thank you lord 
With a grateful heart 
With a song of praise 
With an outstretch arm 
I will bless your name 
lirik dari MelOn.co.id 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
Thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
With a grateful heart 
With a song of praise 
With an outstretch arm 
I will bless your name 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord 
I just wanna thank you lord 
Thank you lord