Rabu, 25 September 2013
CARA SMS DAN NELPON GRATIS KARTU XL
Sebenarnya saya udah 3Bln menikmati gratisan xl.Tapi sekarang saya mau berbagi pada siapa saja yg sudi buka blog yg msih newbie ni!Hehee
ANDAIKANKU HARUS MEMILIH
Intro :
( F C Dm
Bb Bbm C ) 2X
F
C
Kasih setiamu Tuhan
Dm
Am
Lebih dari hidupku
Bb
F
Jalan - jalnmu ya Tuhan
G
C
Terbaik bagiku
F
C
Dari smua yang kau katakan
Dm
Am
Tiada dusta kutemui
Bb
F
Dari smua yang kau janjikan
G
C
Tiada yang tak terpenuhi
Reff
F
C
Andaikan ku harus memilih
Dm
Am
Tetap hatiku padamu
Bb
F
Tak satupun dapat menggantikanmu
Gm
C
Hanya Kau yang berarti bagiku
F
C
Lebih dari semua yang ada
Dm
Am
Kaulah sgalanya bagiku
Bb
F
Tak inginku berpaling dariMu
Gm
C
F
Slamanya ku akan menyembahMu Tuhan.
F
C
Dari smua yang kau katakan
Dm
Am
Tiada dusta kutemui
Bb
F
Dari smua yang kau janjikan
Gm
C
Tiada yang tak terpenuh
ALKITAB ADALAH FIRMAN ALLAH
Ada orang berpandangan bahwa Alkitab
harus dibuktikan terlebih dahulu sebagai firman Allah baru diterima.
Bagaimana tanggapan Anda terhadap metode penerimaan Alkitab dengan pembuktian
ini?.
Terhadap metode ini, ada beberapa
kesulitan yang muncul.
Pertama, kalau Alkitab adalah firman Allah, adakah bukti yang cukup syarat
untuk membuktikan Alkitab tersebut? Kalau ada,(sebenarnya tidak ada) apakah
bukti itu tidak perlu dibuktikan lagi?.
Kedua,
kalau kita menerima Alkitab sebagai firman Allah melalui bukti, manakah
sekarang yang lebih berotoritas? Alkitab atau bukti tersebut?
Ketiga, apakah peranan bukti terhadap yang dibuktikan? Jikalau Alkitab
adalah firman Allah, tetapi tidak ada yang berhasil membuktikannya, apakah ia
berubah menjadi bukan firman Allah? Demikian juga sebaliknya.
Lalu, bagaimanakah seseorang dapat
menerima Alkitab? Dalam hal ini, John Calvin memberi jawaban: "Biarlah
Alkitab sendiri membuktikan dirinya sebagai firman Allah. Sebagaimana siang
mampu membedakan dirinya dari malam, terang dari gelap, demikian juga Alkitab
mampu membedakan dirinya dari yang bukan firman Allah". Atau seperti pandangan
Bapak Dr. Stephen Tong: "Kalau singa itu adalah singa sejati, biarkanlah
dirinya membuktikan kesejatiannya". Ini yang disebut dengan internal
witness of the Holy Scripture. Apakah metode ini
dapat diterima? Tentu, dan seharusnya demikian.
Karena itu, marilah kita melihat sepuluh
alasan yang bersifat kesaksian internal, yang menunjukkan bahwa sesungguhnya
Alkitab adalah firman Allah.
1. Alkitab mengatakan dirinya Firman Allah
Rasul Paulus menulis :"Segala
tulisan diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar..." (II Tim.
3:16). Jadi jelas bahwa Alkitab diilhamkan Allah. Benar, kata 'segala
tulisan' menunjuk ke Perjanjian Lama. Apakah semua tulisan dalam Perjanjian
Lama diilhamkan Allah? Bagaimana dengan keberatan kelompok tersebut di atas
bahwa ada 'firman iblis' dan nasehat dari sahabat-sahabat Ayub yang ternyata
salah? Dalam hal ini, kita melihat pengertian Firman Allah secara langsung
dan tidak langsung. Maksudnya, kata-kata iblis tersebut di atas dan
nasehat-nasehat dari Elifas dan kawan-kawannya telah diilhamkan Allah untuk
ditulis dalam Alkitab. Tentu saja bukanlah maksud Allah mengilhami para
Penulis Alkitab untuk menulis hal tersebut untuk diikuti. Tetapi sebaliknya,
supaya Pembaca Alkitab belajar dari padanya. Dengan perkataan lain, melalui
hal itu Allah ingin berfirman kepada manusia.
Kenyataan lain yang perlu diperhatikan
adalah bahwa kalimat "Demikianlah firman Allah" atau "Allah berfirman"
sering kita dapati dalam Perjanjian Lama, khususnya dalam kitab Musa. Sebagai
contoh: Kej.1:3,6,9 Kel.5:1;6:1;7:1; Im.1:1;4:1 dan seterusnya. Dalam kitab
Musa istilah tersebut terdapat ± 800
kali, dan ± 2000 kali dalam seluruh Perjanjian
Lama.
Kita telah melihat Alkitab Perjanjian
Lama, lalu bagaimana kita mengerti Perjanjian Baru sebagai ilham Allah juga?.
Untuk itu, kita perlu melihat otoritas para Rasul. Tuhan Yesus sendiri telah
memilih mereka untuk menjadi muridNya. Selama kira-kira tiga tahun penuh Tuhan
Yesus mengajar mereka melalui perkataan dan tindakan. Lebih dari itu,
mereka menyaksikan sendiri apa yang
dilakukan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus telah mempersiapkan mereka untuk kelak
menjadi pemberita-pemberita Injil. Tuhan Yesus telah mengutus mereka dengan
kuasa. Tuhan Yesus juga berjanji mengutus Roh Kudus yang akan menyertai mereka.
Dia bersabda: "Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh
Bapa dalam namaKu, Dialah yang akan mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan
kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu" (Yoh. 14:26).Yang menjadi
pertanyaan adalah, apakah kita yakin bahwa Roh Kudus mampu memimpin para Penulis
Perjanjian Baru untuk menulis apa yang mereka dengar, lihat dan mereka
saksikan? (band:I Yoh.1:1-3). Kemudian, apakah kita yakin bahwa memang Roh
Kudus telah memimpin mereka dalam penulisan tersebut?. Rasul Petrus
menegaskan: "Yang terutama harus kamu ketahui ialah bahwa nubuat-nubuat
dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak sendiri, sebab tidak
pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus
orang-orang berbicara atas nama Allah" (IIPet.1:20-21).
2.
Sikap Tuhan Yesus yang menerima,
menjunjung tinggi serta menaklukkan diriNya terhadap Alkitab
Selama hidup Tuhan Yesus di dunia ini,
kita melihat teladanNya dalam mentaati Alkitab. Sebagai contoh adalah
pencobaan di padang gurun. Seluruh godaan si Iblis dipatahkan dengan
ketaatanNya kepada Firman. Dia mengutip Perjanjian Lama dengan memulai
"Ada tertulis". Ada orang menafsirkan ini bahwa Tuhan Yesus melawan
si Iblis dengan mengutip Firman, dalam arti Firman tersebut ditujukan buat si
Iblis. Sepertinya iblis takut terhadap Firman. Namun benar apa yang pernah
dikatakan oleh Dr John Stott bahwa Iblis tidak memerlukan Firman. Tetapi Tuhan
Yesus mengutip Firman tersebut bagi diriNya sendiri, untuk ditaatiNya. Menarik
untuk diperhatikan bahwa pada peristiwa tersebut di atas, Tuhan Yesus mengutip
kitab Ulangan. menurut kelompok tertentu
Kitab Ulangan bukan Firman Allah, tetapi hanyalah kata-kata Musa. Memang
benar, hal tersebut dikatakan Musa (band.Ul.8:1). Namun perlu diperhatikan
bahwa istilah 'Musa berkata' dan 'Allah berfirman' sering saling ditukarkan.
Jadi, hal itu identik. Karena Musa berkata adalah atas pimpinan dan kontrol
Allah.
Mari kita perhatikan kedua ayat berikut:
“Sesungguhnya kamu harus berpegang pada
ketetapanKu dan peraturanKu. Orang yang
melakukannya akan hidup karenaNya; Akulah Tuhan. (Imamat 18:5).
Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena
hukum Taurat, orang yang melakukannya
akan hidup karenanya” (Rom. 10:5).
Contoh lain adalah ketika ahli Taurat dan
orang-orang Farisi meminta tanda kepada Yesus. Yesus menegaskan
:"...tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi
Yunus. Sebab seperti Yunus tinggal di dalam perut ikan tiga hari tiga malam,
demikian juga Anak Manusia akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga
malam". (Mat.13:39b-40).
Kutipan ini juga menarik, karena banyak
orang menolak kitab Yunus. Menurut mereka hal itu tidak masuk akal. Itu adalah
dongeng. Namun, Tuhan Yesus menerima kitab itu. Tuhan menerima kebenaran
peristiwa itu.
Kepada dua orang murid yang sedang
berjalan sertaNya dalam perjalanan ke Emaus, Tuhan Yesus bersabda:"
...harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa
dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (Luk.24:44). Hal itu dinyatakanNya
untuk menjelaskan penderitaanNya dan kematianNya, di mana Dia dengan taat
menjalaninya demi menggenapkannya. Dengan tepat Prof. Donald Bloesch menulis:
"The absolute authority of faith,
the living Christ Himself, has so bound Himself to the Sacred Scripture"[ii].
(Penguasa mutlak iman itu, yaitu Kristus yang hidup itu sendiri, telah begitu
mengikatkan diriNya kepada Kitab Suci).
3. Superioritas dan keistimewaan ajaran Alkitab.
Jika Alkitab adalah firman Allah, maka
isinya akan menunjukkan hal tersebut. Ajaran Alkitab memang menunjukkan nilai
superior dibandingkan dengan kitab-kitab lain.
Ajaran Alkitab bersifat mutlak dan
universal, tidak dibatasi oleh tempat dan waktu. Contoh: ajaran tentang kasih,
kebenaran, dosa, penciptaan, dll. Mengenai kasih, Alkitab menguraikan:
“Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia
tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong dan ia tidak
melakukan yang tidak sopan dan tidak mecari keuntungan diri sendiri. Ia tidak
pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena
ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala
sesuatu”. (I Kor. 13:4-7).
Perhatikan dan renungkanlah makna kasih
tersebut di atas. Adakah penjelasan kasih yang begitu lengkap seperti
penjelasan tersebut di atas?.
Bicara tentang kebenaran dan dosa, kedua
hal ini seringkali sulit didefinisikan. Itulah sebabnya masing-masing orang
dapat memberi pengertiannya sendiri tentang kebenaran dan dosa. Karenanya, menjadi
sangat relatif. Namun demikian, Alkitab dengan tegas dan jelas berbicara
tentang kedua hal tersebut. Itulah sebabnya ketika Daud -seorang raja yang
begitu berkuasa penuh di zamannya- berzinah dengan Batsyeba, dia ditegur oleh
nabi Natan. (baca II Sam. 12:1-15). Raja Daud tidak bisa lari dari kebenaran
Allah. Dia tidak bisa memutar balikkan kebenaran tersebut, betapa hebatpun
kuasanya. Maka ketika dia diperhadapkan kepada kebenaran mutlak seperti itu,
dia bertobat dan berkata: “Aku sudah berdosa kepada Tuhan” (II Sam. 12:13).
Dalam pengakuan dosanya, Daud berteriak: “Terhadap Engkau, terhadap Engkau
sajalah aku telah berdosa dan melakukan apa
yang Kau anggap jahat” (Maz.51:6).
Dari seruan Daud tersebut dapat kita lihat dengan jelas ukuran dosa,
yaitu, apa yang Allah anggap jahat. Jadi, Allah merupakan standard ukuran
kebenaran.
Alkitab juga memberikan prinsip moral
yang bersifat agung, yaitu :
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya
orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Mat.7:12).
Ada sebagian orang yang menilai Alkitab
sebagai tidak ilmiah, hanya orang bodohlah yang dapat mempercayainya. Namun
tuduhan itu tidak berdasar. Kenyataannya, banyak ilmuwan dan orang-orang yang
sangat genius menaruh imannya pada Alkitab. C.S.Lewis (1898-1963), seorang yang
sangat cerdas dan professor dari Universitas Oxford menegaskan bahwa tidak ada
dokumen yang paling dapat dipercaya dan paling lengkap dibandingkan dengan
Alkitab. Proff W.F. Albright menulis:"Tidak diragukan lagi bahwa arkeologi
telah meneguhkan fakta-fakta sejarah yang penting dalam tradisi Perjanjian
Lama. Demikian juga, Miller Barrow dari Universitas Yale menulis:
"Beberapa ahli purbakala makin lebih menghargai Alkitab karena pengalaman
penggalian di Palestina dan ilmu purbakala membantah pandangan kritik modern
dalam banyak masalah". Di pihak lain Nelson Glueck menulis: "Tidak
ada satupun penemuan purbakala yang bertentangan dengan keterangan-keterangan
dalam Alkitab".
Kelihatannya, ketika Teolog-Teolog meragukan
Alkitab, Allah telah membangkitkan Arkeolog-Arkeolog untuk menyatakan
kebenaran Alkitab.
Alkitab bertentangan dengan science?. Lalu
bagaimana dengan pernyataan Alkitab bahwa bumi bulat: Yes.40:21-22; bumi
berputar: Luk:17:24,34-35; bintang tidak terhitung: Kej.15:5? Bukankah semua
pernyataan di atas bahasa ilmiah?.
4. Kuasa Alkitab yang merubah hidup
Adalah kenyataan yang tidak dapat
disangkal bahwa berjuta manusia yang hidup dalam dosa, frustrasi, tanpa
pengharapan dan ingin bunuh diri, mengalami perubahan hidup setelah membaca
dan mendengar Alkitab. Ada satu cerita yang menarik ditulis oleh Dr. J.M.Boice.
Pada satu pertemuan dari kelompok Bala Keselamatan, Dr H.A.Ironside diundang
untuk bersaksi di hadapan kira-kira 60 orang. Setelah dia menyaksikan kuasa
Kristus melalui firmanNya yang telah mengubah hidupnya, seorang yang
berpakaian rapi tiba-tiba maju ke depan dan menyodorkan kartu dengan
tulisan:"Tuan, Saya menantang Anda untuk berdebat dengan saya mengenai
Agnostisisme versus Kekristenan di aula Academi Science, hari Minggu depan
sore, jam 4.00”.
Tawaran tersebut diterima oleh Dr
Ironside dengan satu persyaratan, yaitu dia harus membawa sertanya pada
pertemuan tersebut seorang pria dan seorang perempuan, yang dahulu hidupnya
rusak. Tetapi, setelah mendengar ajaran Agnostisme tersebut hidup mereka
diubahkan menjadi orang baik dan setia
mengikuti ajaran tersebut. Dr. Ironside berjanji akan membawa 100 orang
menyertainya dan menjadi saksi yang hidup bahwa hidup mereka dulu rusak, tetapi
berubah setelah mendengar Firman Tuhan. Kemudian dia menoleh ke arah pimpinan
Bala Keselamatan tersebut dan berkata: "Captain, have you any who could go with me to such a meeting?".
Pemimpin tersebut menjawab dengan penuh semangat: "We can give you forty at least just from this one corps."
Selanjutnya, Dr Ironside berkata kepada orang tersebut di atas:
"Now, Mr--- , I will have no
difficulty in picking up sixty others from the various missions, Gospel halls,
Evangelical Churches of the city... I will come marching in at the head of such
a procession, with the band playing 'Onward, Christian Soldiers', and I will
be ready for the debate"[iii] (Sekarang, Tuan X, saya tidak akan memiliki
kesulitan untuk mengumpulkan 60 orang lain lagi dari berbagai missi penginjilan,
kebaktian penginjilan gereja-gereja di kota ini... kami akan datang berbaris
diiringi musik band, dengan nyanyian “Laskar Kristen Maju”. Saya siap untuk
perdebatan tersebut).
Apa yang terjadi kemudian?. Debat yang
dimaksud tidak terlaksana. Karena orang Agnostik tersebut tidak jadi datang.
Mengapa? Karena memang tidak ada orang yang memenuhi persyaratan tersebut di
atas. Tidak ada orang yang secara nyata mengalami perubahan hidup dari rusak
menjadi baik setelah mendengar dan mengikuti faham agnostik tersebut. Sebaliknya
dengan Injil. Allah telah merubah hidup berjuta-juta orang termasuk bapak
gereja Augustinus. Juga tokoh reformasi, Luther. Mengapa demikian?. Alkitab
menegaskan akan kuasanya yang begitu ajaib. Alkitab berkata:
“ Sebab Firman Allah hidup dan kuat dan lebih
tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai
memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimba-ngan dan pikiran hati kita”. (Ibr.4:12).
“Bukankah FirmanKu seperti api, demikianlah
Firman Tuhan, dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?” (Jer. 23:29;
baca juga Jer.20:7-9).
5. Kesatuannya yang ajaib
Bagaimanakah sikap Anda terhadap Alkitab
yang sedang Anda baca tersebut?. Setiap Anda membaca buku tentu dipengaruhi
oleh siapa penulisnya, penerbitnya, dan bagaimana proses pembuatan buku tersebut.
Bicara soal faktor-faktor tersebut di atas, maka jelaslah Alkitab melampaui
semua buku. Tidak ada yang dapat disejajarkan dengan Alkitab. Karena Alkitab
yang terdiri dari 66 buku itu, ditulis oleh 40 penulis dari latar belakang yang
berbeda. Ada dari latar belakang 'jenderal' seperti Musa, gembala seperti Amos
dari Tekoa, raja seperti Daud, nabi seperti Yesaya dan Jeremia, nelayan
seperti Petrus, dokter seperti Lukas, orang pemerintah seperti Matius, filsuf
seperti Paulus. Alkitab juga ditulis dalam kurun waktu yang sangat lama yaitu
kira-kira 1400 tahun!. Proses penulisan kitab-kitab tersebut, sampai akhirnya
dikanonkan sungguh merupakan keajaiban juga.
Yang amat menarik untuk diperhatikan
adalah bagaimana Penulis-penulis tersebut dapat saling melengkapi dalam
tulisannya. Mereka tidak pernah bertemu dan merundingkan batasan-batasan
penulisan. Bahkan ada yang berani menuliskan sesuatu yang bersifat nubuatan
dan yang secara logika tidak masuk akal, meskipun dia tidak sempat menyaksikan
penggenapan tulisannya tersebut. Seperti Nabi Yesaya menuliskan seorang
perempuan muda akan mengandung (Yes.7:14b). Nubuatan tersebut baru digenapi
jauh sesudah Yesaya meninggal, yaitu kira-kira 700 tahun kemudian. Di mana
Matius menulis: "Supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh
Nabi:'Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung ...'" (Mat.1:23).
Mengapa Alkitab tersebut dapat saling melengkapi dan secara berkesinambungan
memberitakan satu berita mulai dari penciptaan hingga datangnya Kristus yang
ke-dua kalinya?. Adakah pribadi yang mengatur mereka ini?. Jawabannya ada.
Sebagaimana disaksikan oleh Rasul Petrus:
“Yang terutama harus kamu ketahui, ialah
bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak
sendiri, sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi
oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah” (IIPet.1:20-21).
6. Kemurniannya
Alkitab menelanjangi kelemahan manusia
berdosa, tanpa kecuali, termasuk kelemahan nabi-nabi. Nabi Musa, pemimpin besar
Israel itu dicatat pernah membunuh. Padahal, ketika Musa menerima ke sepuluh
hukum dari Allah, salah satu di antaranya adalah perintah untuk jangan membunuh
(hukum ke-6). Lalu bagaimanakah perasaannya ketika menyampaikan Taurat
tersebut kepada umat Israel di mana umat Israel telah mengetahui sebelumnya
akan peristiwa pembunuhan tersebut?.
Kemudian, Abraham disebut bapak orang
beriman -gelar yang sangat tinggi dan mulia- namun, Alkitab mencatat kelemahan
Abraham ketika dia berkata kepada istrinya: "Katakanlah bahwa engkau
adikku, supaya aku diperlakukan mereka (orang-orang Mesir) dengan baik... dan
aku dibiarkan hidup"(Kej.12:13). Hal itu dilakukannya lagi ketika dia
bertemu dengan Abimelekh (lihat Kej.20).
Hal yang sama terjadi kepada Daud. Dia
adalah nenek moyang orang Yahudi. Dan mereka bangga serta menjunjung tinggi
leluhur mereka. Meskipun demikian, Alkitab tetap 'mempermalukan' Daud dan
orang-orang Yahudi, keturunannya, dengan mencatat penyeleweng-annya dengan
Batsyeba. Daud kemudian ditegur oleh Nabi Natan (lihat Maz.51 dan II
Sam.12:1-15). Sebenarnya masih banyak contoh lain lagi yang dapat kita catat di
sini yang menunjukkan keterbukaan Alkitab dalam menunjukkan dosa-dosa
tokoh-tokoh rohaniwan dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Mengapa
demikian?. Siapakah pengarang Alkitab sesungguhnya? Tidak lain adalah Allah,
yang memerintahkan Penulis-Penulis untuk menuliskannya. Jika sekiranya Penulis
bebas menulis menurut keinginannya, tentulah mereka menyembunyikan
cacat-cacat tersebut di atas.
7.
Ketepatan nubuat dan nilai
nubuatannya yang tiada tara
Bicara tentang nubuatan, memang Alkitab
menubuatkan hal-hal yang luar biasa yang membuat kita kagum dan bersyukur
kepada Allah atas nubuatan tersebut. Marilah kita melihat tiga nubuatan
berikut.
Pertama, tentang terbuangnya bangsa
Israel ke Babel dan dilepaskan kembali
setelah 70 tahun. Baca: Dan.9:1-2;
Jer.25:11.
Sebenarnya ketika Alkitab menubuatkan
bahwa bangsa Israel akan dikalahkan dan dibuang ke negeri asing, hal itu hampir
mustahil. Karena ketika nubuatan tersebut diberikan, Israel justru begitu kuat
dan hebat. Mereka malah menaklukkan bangsa-bangsa lain di sekitarnya. Namun
Allah telah menyatakan kepada para Nabi apa yang akan terjadi pada bangsa
Israel yang hebat tersebut; bahwa Allah akan menghukum mereka akibat dosa-dosa
mereka. Hal itu kemudian digenapi dalam sejarah.
Kedua, tentang tersebarnya
orang-orang Yahudi. Baca: Ul.28;
Hosea 9:17; Jer.24:9 dan kembalinya mereka
ke tanah Israel. Baca: Yeh.36:9,24; Yeh.37.
Ketika Alkitab menubuatkan bahwa
orang-orang Yahudi yang tercerai berai ke seluruh penjuru dunia itu akan
kembali bersatu, hal itupun merupakan keajaiban Allah juga. Orang bertanya: “Bagaimakah
mungkin hal itu terjadi? Alkitab telah melakukan kesalahan”. Tetapi sejarah
kembali membuktikan bahwa Alkitab benar. Karena akhirnya orang-orang Yahudi
tersebut kembali ke negeri asalnya ketika mereka memproklamasikan
kemerdekaannya.
Ketiga, nubuat tentang Tuhan Yesus.
Alkitab juga mencatat hal yang luar biasa
tentang Tuhan Yesus. Belum pernah ada satu buku yang mencatat hidup seseorang
sebelum orang tersebut dilahirkan ke dalam dunia. Kita dapat mencatat buku
tentang biografi atau kisah hidup seseorang. Tetapi hal itu dilakukan setelah dia lahir dan menjalani hidupnya.
Tetapi Alkitab mencatat siapa dan bagaimana Tuhan Yesus justru sebelum Dia ada di dalam dunia. Alkitab
mencatat kota kelahiranNya yaitu sebuah kota kecil di Betlehem (Mikha 5:1).
Dia akan dilahirkan dari seorang perempuan muda yaitu perawan Maria (Yes.
7:14). Tujuan hidupNya juga dicatat secara jelas yaitu untuk menghancurkan
pekerjaan si iblis (Kej. 3:15). Namun demikian, dalam hidupNya, Dia akan
banyak menderita bahkan mati secara memalukan (Yes. 52:13-53:12). Tetapi Dia
akan mengakhiri hidupNya dengan penuh kemenangan dan kemuliaan, yaitu melalui
kebangkitan dan kenaikanNya ke Sorga serta kedatanganNya kembali ke dalam
dunia (baca Maz. 22-24).
8. Sifat Universalnya
Apa yang disampaikan dan diajarkan oleh
Alkitab melampaui batasan-batasan suku, kaum, bahasa dan bangsa. Isi Alkitab
tidak pernah tidak cocok dengan suku atau bangsa tertentu, pada waktu tertentu,
kecuali karena dosa. Mengapa? Karena Alkitab adalah firman Allah yang
melampaui segala batasan waktu dan tradisi manusia. Alkitab adalah handbooknya orang berdosa. Karena itu, selalu relevan dengan
manusia, di mana manusia sudah berdosa dan membutuhkan berita pengampunan.
Itulah sebabnya manusia di segala abad dan tempat, yang sungguh-sungguh
mencintai dan membaca Alkitab telah beroleh banyak nasehat, pengajaran,
penghiburan serta berkat yang melimpah.
9. Ketahanannya terhadap segala serangan
Adalah merupakan kenyataan bahwa Alkitab
adalah kitab yang paling banyak diserang dan dikritik. Alkitab juga paling
terbuka untuk dikritik, karena ditulis dalam berbagai bahasa, di mana diterjemahkan
ke lebih 1600 bahasa. Tetapi, penyerang-penyerang Alkitab mati dan berlalu
namun Alkitab tetap bertahan dan menjadi berkat bagi berjuta-juta manusia yang
mau terbuka dan sungguh-sungguh mencari kebenaran. Voltaire, seorang gembong rasionalist
abad ke 18 pernah menghina Alkitab dengan mengatakan bahwa Alkitab (yang ketika
itu ada di tangannya) akan segera lenyap tidak sampai 50 tahun lagi. Lalu dia
melemparkan Alkitab tersebut dan mengatakan: "Tidak lama lagi kitab ini
hanya akan ditemukan di Museum".
Kenyataannya, Voltaire yang di
'museumkan' alias meninggal dunia tidak sampai 50 tahun kemudian! Konon,
katanya, tempat tinggal Voltaire dibeli oleh orang Kristen dan dijadikan tempat
untuk percetakan Alkitab, semacam Lembaga Alkitab Indonesia.
Hal itu sebenarnya sudah ditegaskan oleh
Tuhan Yesus, ketika Dia bersabda: "Langit dan bumi akan berlalu, tetapi
perkataanKu tidak akan berlalu". (Mat.24:35);baca juga Mat.5:18.
10. Pengalaman pribadi
Sebenarnya, kita masih dapat melihat dari
berbagai sisi, sebagai internal
testimony (kesaksian internal) yang menunjukkan bahwa Alkitab sungguh menyatakan
dirinya firman Allah. Namun, salah satu hal yang penting adalah pengalaman Anda
sendiri. Sesungguhnya, pengalaman adalah guru yang sangat dipercaya, meskipun
tentunya kita tidak menjadikan pengalaman di atas kebenaran Alkitab. Tetapi, pengalaman
tersebut dapat meneguhkannya. Apakah Anda memiliki pengalaman pribadi yang
sungguh meneguhkan kebenaran bahwa Alkitab adalah firman Allah? Kalau ada,
bagikanlah; kalau tidak, alamilah
[ii] ibid, hal.63.
[iii] James Montgomery Boice,Foundations of the Christian Faith, vol.1
(Illinois: IVP,1978),hal 76-78
By: Mangapul Sagala
BEBERAPA PANDANGAN TERHADAP ALKITAB
Sesungguhnya topik ini amat penting. Ini
adalah salah satu doktrin gereja yang penting. Mengapa?. Karena sesungguhnya
seluruh doktrin gereja berasal dan bersumber serta dibangun dari topik ini. Mengapa kita
percaya bahwa semua manusia berdosa? Mengapa kita percaya bahwa keselamatan
hanya ada di dalam Yesus Kristus? Mengapa kita percaya bahwa Yesus Allah sejati
dan manusia sejati? Mengapa kita percaya bahwa Yesus sungguh-sunguh mati untuk
dosa manusia? Mengapa kita percaya bahwa Yesus sungguh-sungguh bangkit dalam
bentuk tubuh? Mengapa kita percaya bahwa ada kebangkitan tubuh sesudah
kematian? Mengapa kita percaya bahwa Yesus akan datang kembali yang kedua kalinya?
Banyak lagi pertanyaan lain yang dapat
kita daftarkan di sini. Jawabannya adalah: Karena Alkitab mengatakan demikian.
Benarlah syair sebuah lagu :Jesus loves
me this I know, for the Bible tells me so. Jadi, orang Kristen tidak
membangun imannya di atas pandangan-pandangan bapak- bapak gereja atau para teolog
-sekalipun pandangan mereka tidak dapat kita abaikan-tetapi membangunnya di
atas Alkitab. Itulah sebabnya sikap orang terhadap Alkitab mempengaruhi seluruh
doktrin atau ajarannya. Bagi mereka yang melihat Alkitab sebagai wahyu Allah
yang bersifat mutlak,maka mereka akan tunduk terhadap segala pernyataan-pernyataan
Alkitab, tanpa kecuali, sekalipun nampaknya pikiran mereka dan pandangan para
ahli teologia berbeda dengan itu. Tetapi bagi mereka yang melihat Alkitab
sebagai buku biasa atau sekedar tradisi manusia belaka, maka
pernyataan-pernyataan Alkitab tidak berarti apa-apa.
Marilah kita lihat berbagai pandangan
berikut:
1.
Alkitab adalah tradisi manusia
abad mula-mula
Bagi mereka ini, yang hanya melihat
Alkitab sebagai tradisi manusia abad mula-mula, tentu kurang menghargai
Alkitab. Seorang hamba Tuhan pernah berbicara tentang Alkitab kepada seorang
pemuda, bahwa Alkitab tersebut benar dan penting untuk dibaca. Namun pemuda
tersebut tetap menolak untuk melihat pentingnya membaca Alkitab. "Mengapa
Anda tetap bersikap negatip terhadap Alkitab? Apakah Anda melihat bahwa Alkitab
itu banyak kesalahan?", tanya hamba Tuhan tersebut. Maka pemuda
tersebut menjawab:" Bagi saya, Alkitab tidak penting bukan karena banyak
kesalahan. Saya setuju bahwa Alkitab tersebut benar. Masalahnya adalah,
Alkitab tersebut tidak relevan lagi untuk abad ini.
Bagaimanakah Anda melihat relevansi
Alkitab yang merupakan tradisi manusia zaman primitif tetap dapat diterapkan
pada abad modern ini?".Jadi, bagi kelompok ini Alkitab tidak memiliki
otoritas dalam hidup mereka.
2.
Alkitab adalah buku biasa yang
tidak luput dari kesalahan
Seorang teolog Indonesia pernah menulis
dalam bukunya bahwa kalau kita membaca Alkitab harus mendekatinya sebagaimana
kita mendekati buku lainnya.
Kita tidak membaca buku-buku tersebut
dengan sikap menerima saja. Tetapi kita membacanya dengan sikap kritis dengan
asumsi bahwa setiap karya manusia punya kesalahan, tidak sempurna. Tidak
terkecuali dengan Alkitab".Bagi kelompok ini, Alkitab juga tidak memiliki
nilai yang penting.
3.
Alkitab, bukanlah firman Allah,
tetapi catatan tentang Firman Allah
Bagi mereka yang menganut pandangan ini,
wahyu Allah tidak bisa dituliskan. Karena Allah itu tidak terbatas, maka
firmanNya pun tidak terbatas. Jadi sebenarnya, menurut teori ini peristiwa
Allah berfirman terhadap Musa, Elia dan nabi-nabi lainnya sudah berlalu.
Tetapi kemudian peristiwa tersebut (baca: wahyu) dicatat. Itulah Alkitab.
Menurut mereka ini, menyamakan Alkitab dengan firman Allah adalah dosa. Jadi,
Alkitab tidak memiliki otoritas dalam hidup mereka.
4. Alkitab mengandung Firman Allah
Menurut pandangan ini, Alkitab bukanlah
firman Allah, tetapi di dalamnya terdapat firman Allah.Di samping itu, Alkitab
juga mengandung 'firman iblis' dan ,firman manusia. Penganut pandangan ini
setuju bahwa bagian Alkitab yang mengatakan :" Beginilah firman
Allah" atau "Demikianlah Firman Allah" memang adalah Firman
Allah. Tetapi bagian lain seperti "Ular itu berkata kepada perempuan
itu:'Tentulah Allah berfirman... '(Kej.3:1b)" bukanlah firman Allah.
Demikian juga nasehat-nasehat sahabat Ayub yaitu Elifas, Bildad dan Zofar
bukanlah firman Allah, karena memang kemudian Allah menegur mereka dan
menyuruh mereka minta maaf kepada Ayub atas segala nasehat mereka yang salah
(baca Ayub 42:7-9).
5.
Alkitab menjadi firman Allah
ketika terjadi pertemuan/pengalaman subjektif
Menurut pandangan ini ketika seseorang
membaca Alkitab dan Allah berbicara melalui ayat-ayat yang sedang dibaca
tersebut, maka pada saat itulah ayat tersebut menjadi firman Allah. Dengan
perkataan lain, ada saatnya Alkitab tersebut bukan Firman Allah yaitu sebelum
terjadi pengalaman pribadi dengan ayat-ayat tersebut. Dengan demikian, firman
Allah menjadi sangat subjektif, tidak objektif, tergantung manusia yang mengalaminya.
Bagi orang tertentu ada kemungkinan ayat tertentu bukan firman Allah karena dia
tidak mengalami apa-apa dari ayat tersebut. Tetapi orang lain, yang mengalami
sesuatu dari ayat tersebut, itu adalah firman Allah.
Nampaknya, pandangan ini dianut oleh
seorang pendeta dari gereja tertentu di Korea dengan teori ‘rhemanya’. Dia
memiliki anggota jemaat ratusan ribu orang. Kelompok ini membagi firman Allah
menjadi dua yaitu logos dan rhema. Logos adalah firman Allah secara umum, sedangkan
rhema adalah firman Allah yang berbicara kepadanya secara pribadi. Pandangan
ini juga telah menjalar ke gereja-gereja, khususnya gereja tertentu di
Indonesia.
6. Alkitab adalah firman Allah
Menurut pandangan ini, Alkitab bukan
sekedar tradisi manusia -meskipun memang ada unsur tradisi di dalamnya-, juga
bukan sekedar tulisan manusia - meskipun memang ada unsur manusia terlibat
dalam penulisannya- tetapi sungguh adalah firman Allah. Karena Alkitab adalah
firman Allah, maka Alkitab tidak bersalah terhadap segala hal yang dinyatakannya.
Karena itu, Alkitab memegang otoritas tertinggi dan terakhir dalam kehidupan.
Sebenarnya, menurut keyakinan saya, inilah pernyataan Alkitab tentang dirinya,
dan inilah juga merupakan pandangan kami.Kami setuju dengan tokoh reformasi,
Martin Luther, yang mengatakan:
"No one is bound to believe more
than what is based on Scripture. The Word must be believed against all sight
and feeling and understanding. It also has the primacy over dreams, signs, and
wonders"[i] (Tidak seorangpun diharuskan untuk
mempercayai sesuatu lebih daripada apa yang dikatakan Alkitab. Alkitab harus dipercayai melebihi
penglihatan, perasaan dan pengertian. Dia juga memilki keutamaan lebih dari
mimpi-mimpi, tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat).
lirik lagu Thank You Lord
Thank You Lord - Joy Tobing
I come before you today
And there`s just one thing that I want to say
Thank you lord
Thank you lord
For all you`ve given to me
For all the blessings that I cannot see
Thank you lord
Thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
For all you`ve done in my life
You took my darkness and gave me your light
Thank you lord
Thank you lord
You took my sin and my shame
You took my sickness and healed all my pain
I just wanna thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
lirik dari MelOn.co.id
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
Thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I come before you today
And there`s just one thing that I want to say
Thank you lord
Thank you lord
For all you`ve given to me
For all the blessings that I cannot see
Thank you lord
Thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
For all you`ve done in my life
You took my darkness and gave me your light
Thank you lord
Thank you lord
You took my sin and my shame
You took my sickness and healed all my pain
I just wanna thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
lirik dari MelOn.co.id
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
Thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
With a grateful heart
With a song of praise
With an outstretch arm
I will bless your name
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
I just wanna thank you lord
Thank you lord
Selasa, 24 September 2013
Langganan:
Postingan (Atom)